Salah satu manfaat memiliki website adalah meningkatkan penjualan produk/jasa, meningkatkan brand awareness kepada pelanggan dan sebagainya. Salah satu indicator yang dapat menghitung kualitas dari website adalah bounce rate.

Apa Itu Bounce Rate Pengertian & Cara Optimasinya

Bounce berarti visitor Anda tidak mengakses halaman Anda lebih jauh, hanya berkutat di satu halaman saja. Tidak melakukan klik link atau konversi seperti tombol beli, chat wa, isi form atau tombol telepon pada website responsive sehingga merusak tingkat konversi pada situs Anda.

Banyak metode yang bisa Anda gunakan untuk menurunkan bounce rate, supaya visitor atau calon pelanggan Anda lebih loyal & betah berlama – lama mengunjungi situs Anda. Misalnya dengan memperbaiki halaman ajakan (CTA), Salinan iklan, desain website, landing page, promosi dengan melakukan pengujian A atau B melalui riset hasil bounce rate situs Anda.

Apa itu Bounce Rate?

Simplenya, bounce rate adalah jumlah visitor / pengunjung website yang mengunjungi situs Anda kemudian exit atau keluar situs tanpa mengklik link atau halaman lain selain halaman website yang pertama kali mereka kunjungi. Artinya mereka langsung “memantul” atau bounce dari situs Anda karena berbagai factor.

Seperti hal yang sudah dijelaskan bahwa bounce rate itu penting. Tingkat bounce rate yang buruk artinya pengalaman pengguna di situs Anda buruk sehingga mengakibatkan tingkat konversi penjualan menurun & tingkat bounce atau pantulan juga akan semakin tinggi atau pengunjung tidak betah berlama – lama di situs Anda.

“Bounce” bisa terjadi karena pengunjung mengunjungi situs web kemudian pergi tanpa berinteraksi dengan situs Anda. Sedangkan “bounce rate” adalah presentase pengunjung yang terpental dari situs Anda.

Bagi google analytics, mereka menganggap satu pengunjung telah berinteraksi apabila situs Anda telah mengunjungi setidaknya lebih dari satu halaman tambahan.

Sedangkan bounce rate yang bisa Anda lihat di Google Analytics merupakan hasil bounce rate dari seluruh situs Anda.

Apakah Bounce Rate itu Penting ?

Bounce rate merupakan salah satu metric indicator penting sebagai bahan evaluasi oleh si pemilik website. Hal ini bertujuan untuk menilai bagaimana kebiasan pengunjung di situs Anda. Jika hasilnya 0 berarti ada yang salah dengan penyiapan pelacakan situs Anda.

Meskipun bounce rate adalah indicator berapa lama pengunjung bertahan di suatu halaman website Anda. Ada kalanya bounce rata yang tinggi tidak selamanya jelek, kenapa?

Misalnya jika website Anda adalah landing page, dimana salam satu website hanya ada 1 saja halaman yaitu halaman landing itu sendiri, sehingga user tidak berpindah – pindah halaman maka bounce rate ini jadi tidak berarti karena tujuan Anda adalah prospek konversi & meningkat ROI dari website Anda.

Tapi,

Jika jenis website Anda adalah website biasa yang antara satu halaman dan halaman lainnya terhubung satu sama lain, maka menurunkan bounce rate adalah salah satu hal yang harus Anda lakukan & evaluasi terus menerus.

 

Berapa Kisaran Bounce Rate yang Baik?

Untuk mendapatkan bounce rate yang baik, Anda harus paham perbedaan mana bouce rate yang tinggi & bounce rate yang rendah.

Bounce rate yang tinggi artinya adalah durasi pengunjung mengunjungi website atau sesi pengunjung Anda singkat, mereka hanya mengunjugi sekali kemudian pergi. Sedangkan bounce rate yang rendah artinya adalah pengunjung menghabiskan banyak waktu halaman di situs kemudian mengklik link atau tautan yang ada pada halaman website tersebut.

Jika dalam hal lain mungkin buruk adalah buruk, maka tidak berlaku untuk bounce rate, bukan berarti bounce rate yang buruk adalah buruk, bounce yang rate yang tinggi itu bersifat relatif tergantung kriteria dari website & tujuan membuat website itu sendiri.

Agar mendapatkan bounce rate yang rendah, sebaiknya perhatikan struktur situs Anda. Struktur situs yang rapi akan memungkinkan pengunjung betah berlama-lama di situs Anda. Buatlah halaman beranda sebaik mungkin untuk mengurangi bounce rate. Sedangkan untuk halaman produk perhatikan gambar atau video produk. Buatlah halaman produk yang menarik, jujur & sedetail mungkin.

Jadi,

Kisaran 2% HIngga 40% adalah

Presentasi bounce rate yang tinggi ada di rentang 56% – 70%, bounce rate 41% – 55% adalah bounce rate rata2, sedangkan bounce rate yang baik ada di kisaran 2% – 40%.

Anda bisa melihat berapa presentasi bounce rate melalui google analytics.

Apa perbedaan Exit Rate & Bounce Rate?

Selanjutnya apa itu exit rate? Exit rate merupakan persentase tampilan halaman website yang terakhir dalam satu sesi.

Maksudnya adalah pengunjung memutuskan untuk mengakhiri sesi / kunjungan meraka di situs setelah mengunjungi halaman tertentu.

Jika membuka halaman dukungan Google, di sana akan ditampilkan contoh jelas tentang exit rate & bounce rate. Yang membuat hal ini berbeda adalah sebagai berikut :

Misalnya, dalam suatu website memiliki 3 halaman sebut saja dengan halaman A, B dan C. Setiap hari dari Senin hingga Jum’at akan menghasilkan laporan kunjungan seperti berikut :

  • Hari Senin: Mengunjungi halaman B, C dan A
  • Hari Selasa: Kunjungan halaman A
  • Hari Rabu: Halaman A, C dan B
  • Hari Kamis: Kunjungan halaman A
  • Hari Jumat: Mengunjungi halaman A, B dan C

Perhitungan persentase (%) exit rate atau tingkat rasio keluar yang ditampilkan analytics adalah:

  • Halaman A pada situs memiliki tingkat pentalan (bounce rate) 50% dan tingkat keluar (exit rate) 60%
  • Halaman B pada situs memiliki tingkat pentalan 0% (bounce rate) dan tingkat keluar (exit rate) 20%
  • Halaman C pada situs memiliki tingkat pentalan 0% (bounce rate) dan tingkat keluar (exit rate) 20%

Dari contoh diatas paham ya, bounce rate ketika pengunjung keluar dari halaman satu ke halaman lain di situs Anda, sedangkan exit rate ketika pengunjung keluar dari situs Anda ke situs lainnya atau bahkan menutup browser mereka.

Apa bedanya dengan Dwell Time?

Ada satu lagi istilah yang harus Anda pahami adalah Dwell Time, yaitu lamanya waktu pengunjung melakukan klik dari SERP kemudian kembali lagi ke SERP. Tidak seperti bounce rate, dwell time tidak bisa Anda baca di google analytics.

Bagaimana bouce rate yang baik itu?

Penilaian bounce rate baik atau tidak bisa dilihat dari bagaimana pengunjung mengunjungi website Anda apakah dari social media seperti facebook, Instagram dll sampai mereka menemukan situs Anda. Kemudian mereka melakukan aksi apa di situs Anda, sehingga bounce rate setiap halaman situs itu berbeda – beda.

Dari informasi yang admin dapatkan dari internet didapat data berikut

  • 40% – 60% situs web konten
  • 30% — 50% situs web penghasil prospek / penjualan
  • 70% — 90% posting blog
  • 20% ​​— 40% situs web ritel / e-niaga
  • 10% — 30% situs web layanan
  • 70% — 90% halaman tutorial

Daripada Anda terlalu memikirkan hal ini sebaiknya pikirkan tujuan dari Anda membuat situs, dan memberikan manfaat dari konten atau situs itu sebaik mungkin kepada pelanggan atau pengunjung situs Anda.

Bagaimana cara mengoptimasi website agar bounce rate rendah?

Jika situs Anda memiliki interaksi pengguna yang semakin banyak, maka dapat disimpulkan bahwa bounce rate situs Anda akan semakin rendah.

Jadi, sebaiknya pikirkan strategi agar interaksi pengguna meningkat di situs Anda. Daripada mencari cara teknik optimasi bounce rate yang menurut admin kurang efektif. Untuk itu Anda perlu tips & trik berikut :

  • Buatlah konten yang relevan sesuai dengan apa yang user butuhkan sesuaikan dengan kata kunci
  • Tingkatkan skill copywriting Anda, sehingga pengunjung tertarik ketika membaca konten Anda
  • Buatlah situs yang mobile friendly
  • Jika website Anda memiliki fitur popup & iklan, pastikan menempatkannya di posisi yang tepat & sebaiknya jangan memasangnya terlalu banyak
  • Buatlah internal linking sesuai dengan topik konten sehingga memiliki referensi lain saat user membaca konten Anda
  • Optimasi kecepatan situs website Anda
  • Optimasi user experience pada website Anda

 

Kesimpulan

Bounce rate adalah salah satu indicator penting untuk situs Anda, dengan fitur ini Anda bisa mengetahui seberapa besar presentase pengunjung keluar dari halaman situs Anda. Tapi, besar kecilnya bounce rate tidak serta merta menandakan bahwa konten Anda buruk.

Kembali lagi ke tujuan Anda membuat website apakah landing page atau website biasa yang sudah admin jelaskan pada artikel ini.

Google analytics adalah tools dari google yang bisa membaca metric ini, jadi manfaatkanlah. Kemudian lakukan optimasi halaman situs Anda jika hasil bounce rate nya tinggi.

Sumber : IDwebhost